Skip to main content

Reparasi Mimpi || Daddy and The Hot Tea











Masih dalam pikiran
Terus memilah pilihan
Ternyata tak semudah berbicara
Untuk menentukannya

Rencana baru lagi
Antrian sejuta mimpi
Seringnya kenyataan tak berpihak
Tuk mencari jawaban

Kali ini kubutuhkan meredam persoalan
Sudah terlalu lama segera dihentikan

Reff:
Sudah waktunya mereparasi mimpi yang melelahkan
Sudah waktunya mengisi otak dengan kesenangan

Rencana baru lagi
Antrian sejuta mimpi
Seringnya kenyataan tak berpihak
Tuk mencari jawaban

Kali ini kubutuhkan meredam persoalan
Sudah terlalu lama segera dihentikan

Reff:
Sudah waktunya mereparasi mimpi yang melelahkan
Sudah waktunya sekarang…..

Istirahatkan logika biarkan hati bicara
Janganlah ditunda lagi, jangan di tunda lagi

Kali ini kubutuhkan meredam persoalan
Sudah terlalu lama segera dihentikan

Reff:
Sudah waktunya mereparasi mimpi yang melelahkan

Sudah waktunya mengisi otak dengan kesenangan

Comments

Popular posts from this blog

Paradigma Pemikiran Ali Syariati

Ali Syariati sebagai intelektual sekaligus ideolog Iran ternyata memiliki banyak paradigma dalam menyusun pemikirannya. Pemikiran Syariati cenderung mengarah eklektisisme, tidak mentah-mentah mengambil pemikiran tanpa melakukan seleksi secara kritis. Selama tinggal di Paris, Ali Syariati bertemu dengan banyak orang yang mempengaruhi persepsinya mengenai kehidupan dan cara pandang dunia: dari militan, filsuf, akademisi, artis, penyair, musisi dan bahkan penjaga toko. Dengan sikap eklektiknya mampu memahami Iman Ali, Imam Hussain, Abu Dzar, Jean Paul Sartre, Frantz Fenon, massignon dan Karl Marx. Oleh karena itu, Syariati sering dikatakan banyak wajah, yang pada gilirannya membuat orang keliru memahaminya. Ali Syariati dalam kepribadiannya memiliki tiga karakter yang berbeda. Pertama, Ali Syariati seorang sosiolog yang tertarik pada dialektika antara teori dan praktik; antara ide dengan kekuatan-kekuatan sosial; antara kesadaran dan eksistensi kemanusiaan. Kedua, Ali Syariati seora...