Gelap yang semakin
menebal
Ialah raksasa yang
angkuh
Menyeramkan, terus
meneror dan menghancurkan ke-manusia-an
Muncul dari dasar bumi
menelan cahaya-nya hidup
“Eudenonisme” menjadi
merana tak terbayang
Setelah penghancuran
atas monarki absolut
Menjadikan pengusa dan
dengan republik agar dihormati
Dengan seruan suci,
dengan parade bersenjata,
Dengan rumah tempat
tumpukan dollar
Membuatnya semakin Berjaya
Tapi tidak untuk
mereka para pekerja-upahan
Hidup mereka bukan
sepenuhnya miliknya,
Mereka mencipta namun
bukan untuknya,
Mereka di jauhkan dari
orang-orang yang terkasih
Seiring menyesakkan
nafas
Bersama luka yang semakin
menganga
Mereka mulai berkumpul
Meraka mulai
membusungkan dada
Ribuan semut merah
mulai menjarah
Mereka sadar akan
hukum sejarah
Lantas mereka berseru:
“Kamilah pengganti
dari kekuasaan leviathan yang tiran”
“Kami bawa buah tangan
anti private property”
“Kamilah masa depan
yang cerah”
Para pekerja-upahan
berkumpul di jalan, di gedung-gedung
Peperangan pun telah
dimulai
Perang yang tak
terdamaikan dan harus dimenangkan
Raksasa terjungkal
dari singgasananya
Mati di tiang-tiang
pusat kota
Sorak-sorak kemengan
menggemuruh
Panji merah
dimana-mana
Mereka pun berkuasa
Semua merasa nyaman
Sistem kaya-miskin
lenyap
Mereka benar-benar
setara
Dan republik pun
menguap
Seruan suci, parade
bersenjata,
Rumah tempat tumpukan
dollar menjadi barang antic
Peradaban baru,
kebudayaan baru
Inilah
pulau biru
Senyum dan tawa dari setiap bibir
orang-orang yang bebas
2 Agustus 2011
Comments
Post a Comment