Skip to main content

Siapa sebenarnya Jeremy Corbyn?


Jeremy Bernard Corbyn lahir di Chippenham, Inggris, Britania Raya 69 tahun yang lalu tepatnya pada 26 Mei 1949. Kehidupan pribadinya cukup unik dan sedikit berbeda dengan kebanyakan orang di Inggris. Ia merupakan seorang Teetotal (anti alkohol) dan vegetarian. Ia juga tidak memiliki mobil pribadi dan lebih senang bersepeda. Waktu luangnya banyak digunakan untuk berkebun dan membuat selai.

Corbyn menikahi Laura Alvarez, wanita berusia 20 tahun lebih muda darinya yang berasal dari Meksiko. Mereka memiliki kucing yang dinamakan El Gato, dalam Bahasa Spanyol yang artinya “kucing”, dan ia mengklaim bahwa kucingnya memiliki tendensi kehidupan sosialis karena sering berbagi makanan dengan kucing tetangga.

Corbyn sendiri memang seorang politisi yang berideologi sosialis demokratik dan saat ini merupakan ketua Partai Buruh dan Partai Oposisi sejak tahun 2015. Karier politiknya dimulai sejak tahun 1983 saat terpilih menjadi anggota parlemen (MP) untuk Islington North.

Dari sana, ia memperjuangkan hak asasi manusia dan isu-isu buruh tidak hanya di Inggris tapi juga kepada komunitas internasional. Gerakannya mencuat ke publik saat ia menolak beberapa kebijakan Perdana Menteri dari Partai Buruh Tony Blair, terutama selama perang Irak.

Ia dengan tegas menentang kebijakan tersebut. Hingga saat ini ia masih lantang menyuarakan kebijakan sosialisme (demokrasi) dalam ekonomi, anti-perang dalam politik internasional, dan nasionalis dalam politik domestik.

Selain itu, Corbyn terus mengkritisi kebijakan-kebijkan partai Konservatif dengan mengkampanyekan program nasionalisasi moda transportasi, khususnya kereta api, menentang penghematan anggaran (austerity policy), menentang rencana pengeboman Suriah, menciptakan layanan pendidikan nasional dan mengampanyekan PeoplePeoples Quantitative Easing.

Posisi Partai Buruh juga terus menguat di bawah kepemimpinan Corbyn. Pada sela pemilu tahun 2017 lalu, Partai Buruh mendapat tambahan 21 kursi di parlemen sedangkan Partai Konservatif justru kehilangan 22 kursi di perlemen.

Oleh : Deni Febrian
OPINI, EDUNEWS.ID

Comments

Popular posts from this blog

Paradigma Pemikiran Ali Syariati

Ali Syariati sebagai intelektual sekaligus ideolog Iran ternyata memiliki banyak paradigma dalam menyusun pemikirannya. Pemikiran Syariati cenderung mengarah eklektisisme, tidak mentah-mentah mengambil pemikiran tanpa melakukan seleksi secara kritis. Selama tinggal di Paris, Ali Syariati bertemu dengan banyak orang yang mempengaruhi persepsinya mengenai kehidupan dan cara pandang dunia: dari militan, filsuf, akademisi, artis, penyair, musisi dan bahkan penjaga toko. Dengan sikap eklektiknya mampu memahami Iman Ali, Imam Hussain, Abu Dzar, Jean Paul Sartre, Frantz Fenon, massignon dan Karl Marx. Oleh karena itu, Syariati sering dikatakan banyak wajah, yang pada gilirannya membuat orang keliru memahaminya. Ali Syariati dalam kepribadiannya memiliki tiga karakter yang berbeda. Pertama, Ali Syariati seorang sosiolog yang tertarik pada dialektika antara teori dan praktik; antara ide dengan kekuatan-kekuatan sosial; antara kesadaran dan eksistensi kemanusiaan. Kedua, Ali Syariati seora...